Siklus Carnots




Siklus Carnots
Oleh : Siti Silvikhati Ulfah (18630089)

Nicelai Leonard Sadi Carnot merupakan insinyur Prancis, yang pada tahun 1824 memperkenalkan sebuah teori siklus dalam mesin. Mesin tersebut disebut dengan mesin carnot dan siklus dalam mesin tersebut merupakan siklus Carnot. Mesin yang beroperasi dalam siklus reversible (bolak-balik) merupakan mesin Carnot, dimana siklus reversible ini merupakan siklus carnot.
Terdapat 4 proses siklus carnot yang terjadi pada mesin carnot yaitu :
1.      2 proses terdapat pada isothermal 
2.      2 proses lagi pada adiabatik.
Gambar 1.1 Siklus Carnot
Keempat proses tersebut sebagai berikut :
11.  Proses AB (Ekspansi Isothermal Reversible)
Melalui dasar silinder gas dikontakkan menggunakan reservoir panas dengan suhu Th dan dengan mengurangi sedikit beban maka penghisap (piston) akan sedikit terangkat dan terjadi pemuaian (ekspansi) gas secara isothermal pada suhu Th, dan  gas selama proses AB akan menyerap kalor sejumlah Qh serta melakukan usaha (WAB) dengan dinaikkannya penghisap (piston) keatas.
22.  Proses BC (Ekspansi Adibatik Reversible)
Pada proses ini, diberi dinding yang terisolasi dengan lingkungan dengan mengurangi beban sedikit dan membiarkan gas memuai secara adiabatik. Pada saat proses BC terjadi, suhu gas akan turun dari Th menjadi Tc dan gas akan melakukan usaha sebanyak WBC seiring dengan naiknya penghisap (piston). 
33. Proses CD (Kompresi Isothermal Reversible)
Melalui dasar silinder gas akan dikontakkan menggunakan reservoir dingin dengan suhu Tc dengan menambahkan sedikit beban sehingga penghisa (piston) akan turun dan gas akan termampatkan secara isothermal pada suhu Tc. Gas akan mebuang kalor sebanyak Qc serta menerima usaha (bernilai negatif) sebanyak WCD dari luar.
44.  Proses DA (Kompresi Adiabatik Reversible)
Pada dasar silinder diisolasikan kembali dengan lingkungan, sehingga ditambahkan beban sedikit demi sedikit dan gas yang termampatkan akan dibiarkan secara adiabatik. Suhu gas akan dinaikkan pada proses ini dari Tc menjadi Th dan gas akan menerima usaha sebanyak WDA dari luar dengan terjadinya penurunan pada penghisap (piston).
Usaha total dalam siklus carnot yang dilakukan untuk satu siklus sama dengan satu luas daerah dalam satu siklus tersebut. Pada siklus carnot gas menerima Qh pada reservoir dengan suhu yang tinggi, kemudian melepas Qc pada reservoir dengan suhu yang rendah. Maka usaha yang telah dilakukan gas sesuai dengan Hukum Termodinamika I yaitu :
 
Q = ∆U+W atau Qh - Qc = 0 + W
W = Qh - Qc
dengan, Qh = Q yang diserap reservoir suhu tinggi (J)
  Qc = Q yang dilepas reservoir suhu rendah (J)
Jika siklus carnot dilakukan berlawanan dengan arah jarum jam, maka akan diperoleh siklus pendingin mesin carnot. Siklus carnot merupakan siklus reversible, sehingga besaran pada |Qh|, |Qc|, dan |W| secara numerik nilainya tidak berbeda pada mesin kalor. Maka diperoleh |W| = |Qh| - |Qc| sehingga daya guna pada mesin carnot yaitu :

k = |Qc| / |Wc| = Qc / Qh - Qc = (sifat siklus carnot) = Tc / Th - Tc.

Pada teorema Carnot, mesin nyata beroperasi pada siklus dengan suhu Th dan Tc  yang kemungkinan tidak akan melebihi efisiensi pada mesin carnot, karena mesin carnot merupakan mesin yang ideal memiliki efisiensi paling tinggi.



Gambar 1.2 Diagram T-S
Diagram diatas merupakan perbandingan antara siklus Carnot (kanan) dengan mesin nyata (kiri). Perubahan entropi yang terdapat pada material mesin nyata berpengaruh pada suhu (temperatur), perubahan ini ditandai pada diagram kurva T-S. Diagram kurva diatas di tunjukkan adanya kesetimbangan pada uap-cair. Pada semua tahapan mesin nyata siklus Carnot tidak akan dapat berjalan, hal ini dikarenakan terdapat sifat irreversible (tidak bolak-balik) serta hilangnya sejumlah kalor dari lingkungan.

Bunyi teorema carnot adalah Tidak mungkin ada mesin yang beroperasi diantara dua reservoir panas yang lebih efisien daripada sebuah mesin Carnot yang beroperasi pada dua reservoir yang sama. Maksudnya, efisiensi pada mesin Carnot melepaskan suhu khusus yang dimanfaatkan oleh mesin untuk mendapatkan efisiensi yang maksimal. Sehingga efisiensi Carnot dapat dinyatakan pada persamaan :

ɳ= ∆W/∆Qh = 1 – Tc / Th
dengan, Tc = reservoir dengan suhu tinggi (K)
            Th = reservoir dengan suhu rendah (K)
Persamaan rumus diatas merupakan efisiensi maksimum yang didapatkan jika ditemukannya entropi dalam siklus tersebut. Jika ditemukan entropi, maka entropi dalam siklus tersebut sebagai fungsi keadaan.



DAFTAR PUSTAKA
Atkins.,PW.1993.Kimia Fisika Jilid I Edisi Keempat.Jakarta:Erlangga
Hamdi. 2017. Energi terbarukan. Jakarta : Kencana
Hanny Kruisdiarti.2011.Mesin Carnot di https://www.slideshare.net (di akses 28 Maret)
Maulida Rahmi Sagala.2015.Siklus Carnot dan Reversible di https://www.slideshare.net (di             akses 28 Maret)
Pintar Pandai. 2020. Efisiensi Mesin Carnot di https://www.pinterpandai.com. (di akses 27               Maret)


 


Komentar

Archive

Formulir Kontak

Kirim