APLIKASI TERMODINAMIKA PADA MESIN RADIATOR


APLIKASI TERMODINAMIKA PADA MESIN RADIATOR
            Dalam kehidupan sehari-hari, seringkali kita merasakan panas, gaya, usaha dan kespontanan proses yang berasal dari benda atau yang dapat kita lakukan sendiri. Hal itu juga berhubungan erat dengan ilmu termodinamika. Termodinamika merupakan ilmu yang berkaitan dengan perubahan kalor menjadi energi serta sifat-sifat pendukungnya. Tak hanya itu, termodinamika juga berhubungan dengan mekanika statik. Salah satu contoh penerapan ilmu termodinamika yang akan dibahas pada artikel ini adalah termodinamika pada mesin radiator. Seiring penggunaan kendaraan yang terus menerus, menyebabkan temperatur pada mesin juga meningkat, hal ini dikarenakan perpindahan panas yang terjadi akibat adanya ketidakseimbangan (perbedaan temperatur) termal. Maka dari itu, digunakanlah sistem pendinginan radiator.
Radiator merupakan komponen utama yang terdapat dalam sistem pendingin air pada kendaraan. H.M. Iwan Gayo, berpendapat bahwa radiator merupakan sebuah alat pendingin dengan menggunakan media air yang dapat memindahkan energi panas dari satu perantara ke perantara lain. Fungsi dari radiator itu sendiri menerapkan hukum ke-1 termodinamika, menurut. Fried, dkk, bunyi hukum pertama termodinamika menyatakan bahwa, jumlah seluruh energi dari produk-produk suatu reaksi adalah sama dengan energi total dari zat-zat yang memasuki reaksi (reaktan). James R. Welty juga berpendapat mengenai hukum pertama termodinamika, bahwa jika terdapat siklus dalam sistem panas total yang ditambahkan pada sistem dari sekitarnya, maka akan berbanding lurus dengan kerja yang dilakukan dari sistem ke lingkungan. Tidak hanya kendaraan bermotor yang dapat menggunakan radiator, namun juga dapat digunakan oleh mesin lain yang memerlukan pendinginan lebih. Menurut Irfani Ayu Dita, radiator memiliki beberapa bagian yaitu, inlet atau upper tank, saluran penghubung, sirip udara, outlet tank, dan  radiator core atau bagian tengah radiator. Komponen- komponen  tersebut memiliki fungsi kerja masing-masing dalam radiator. Inlet tank atau upper tank, yaitu komponen yang letaknya di bagian atas radiator kerja vertikal, yang dapat menampung air panas dari mesin sebelum pendinginan. Komponen ini terhubung dengan selang output pada mesin. Saluran penghubung merupakan komponen yang berbentuk tipis dan bisa mengaliri air dari inlet tank menuju outlet tank. Sirip udara, komponen yang terbuat dari kawat, letaknya diantara aliran penghubung pada permukaan radiator dan berfungsi melepaskan kalor ke lingkungan. Outlet tank, alat ini dapat menampung air dingin setelah proses pendinginan atau cooling. Dan dalam tangki inilah air siap digunakan kembali untuk menyerap panas mesin karena suhunya sudah menurun. Radiator core atau sarang radiator, alat ini berperan penting dalam proses pendinginan, dan tersusun dari pipa pipih yang dirangkai dengan plat tipis. Drain plug atau penguras, komponen yang berfungsi untuk menguras air pendingin, biasanya letak dari drain plug berada di area bawah radiator dekat dengan outlet tank atau lower tank. Radiator cap atau penutup radiator, alat ini tidak hanya sebagai tutup tetapi juga memiliki beberapa fungsi seperti pengatur tekanan pada radiator dan pengisian air radiator, komponen ini bentuknya seperti penutup tangki bahan bakar motor pada umumnya.
            Menurut Djoko Arisworo, prinsip kerja radiator yaitu menggunakan pendinginan secara konveksi, yaitu terjadi perpindahan panas melalui aliran dan menyebabkan zat perantaranya juga ikut berpindah ,proses ini terjadi pada fasa cair dan gas, diawali ketika air yang memiliki temperatur tinggi dari mesin masuk ke dalam inlet tank radiator dan mengalami proses pendinginan. Selanjutnya, air masuk pada saluran penghubung menuju radiator core yang terdapat logam tipis yang berbentuk seperti sirip agar mempercepat proses pembuangan panas. Suhu panas pada air akan diserap oleh badan utama radiator core dan panas tersebut akan dihantarkan ke sirip-sirip udara yang terdapat pada badan radiator core. Kipas radiator yang terdapat pada sela-sela sirip radiator dapat mengalirkan udara dingin sehingga dapat menyerap panas yang berasal dari sirip-sirip radiator yang kemudian dilepas kembali ke udara bebas. Hal tersebut menyebabkan suhu yang awalnya tinggi kemudian berubah menjadi rendah dan lebih dingin. Selanjutnya, coolant yang bertemperatur rendah ditampung pada outlet tank sambil menunggu terbukanya thermostat. Setelah thermostatnya terbuka, coolant dialirkan ke dalam mesin dan dapat menyerap kembali panas yang dihasilkan oleh mesin.
Oleh : AULIA NUR FAIZA(18630042)

DAFTAR PUSTAKA
Arisworo, Djoko. 2009. Ilmu Pengetahuan Alam untuk Kelas VII Sekolah Menengah Pertama.      Grafindo : Jakarta
Ayu Dita, Irfani. 2016. Laporan Akhir Mahasiswa Rancang Bangun Alat Pengukur Level     Ketersediaan Air Radiator Mobil. Palembang : Jurusan Teknik Komputer Politeknik Negeri Sriwijaya
Fried, George H. dan Hademenos, George J. 2005.Biologi Edisi Kedua. Jakarta: Erlangga
Gayo Iwan .M .H, 2007. Ilmu otomotifku. Sinar Ilmu: Semarang
Oxtoby, David, dkk. 2001. Prinsi-Prinsip Kimia Modern Jilid 1. Jakarta: Erlangga
Welty, James R,dkk.  2004. Dasar-Dasar fenomena Transport Edisi Ke-4.Jakarta : Erlangga.

Komentar

Archive

Formulir Kontak

Kirim