PENERAPAN HUKUM TERMODINAMIKA PADA MESIN PENDINGIN DALAM KULKAS

 PENERAPAN HUKUM TERMODINAMIKA PADA MESIN PENDINGIN DALAM KULKAS  

Oleh :  SAFIRA ARDILLA (18630004) 

     Hukum kedua termodinamika berkaitan dengan bunyinya Kevin plank dan clausius. Dalam pernyataan Kevin plank adalah “ tidak mungkin untuk sebuah alat/mesin yang beroprasi dalam sebuah siklus yang menerima panas dari sebuah reservoir tunggal dan memproduksi sejumlah kerja bersih”. Dan pernyataan clausius berbunyi “ tidak mungkin ada membuat sebuah alat yang beroperasi dalam sebuah siklus tanpa adanya efek dari luar untuk mentransfer panas dari media bertemperatur rendah ke media temperatur tinggi ”. 

        

       Hukum kedua banyak ditemukan dalam kehidupan sehari hari misalnya pada mesin pendingin dalam kulkas (lemari es). Lemari es adalah alat mesin pendingin, untuk menguapkan bahan pendingin memerlukan panas. Pada zaman moderen ini banyak orang  yang membutuhkan kulkas (lemari es) atau bisa disebut denganr refrigator. Kulkas ini banyak manfaatnya diantaranya bisa menyimpan bahan makanan supaya tetap awet dan tidak basi, bisa menyimpan sayuran, buah buah-buahan dan minuman supaya tetap segar (dingin). Kulkas (lemari es) kebalikan dengan mesin kalor bisa disebut dengan mesin carnot, dimana mesin kalor mengambil panas dari tempat yang bersuhu tinggi dan membuang ke tempat yang bersuhu rendah tanpa memerlukan usaha karena mesin kalor (mesin carnot) bersifat spontan tanpa memerlukan bantuan. Sedangkan lemari es mengambil panas dari tempat yang besuhu rendah dan membuangnya ke tempat yang bersuhu tinggi yang memerlukan usaha dan bersifat non spontan. Usaha yang yang dibutuhkan pada mesin pendingin dalam kulkas menggunakan rumus : 

   Lemari es (kulkas) salah satu penerapan hukum II termodinamika. Prinsip kerja dari hukum II termodinamika dalam mesin pendingin lemari es menggunakan rumus celcius yang menyatakan bahwasannya “ untuk memindahkan kalor (Q1) dari dalam refrigerator yang bersuhu rendah ke refrigerator yang bersuhu tinggi ”. Lemari es mengambil panas (kalor) dari suhu bagian yang dalam lemari es dan membuang kebagian yang luar lemari es. Untuk mengeluarkan kalor (panas) dari tempat yang bersuhu rendah ketempat yang bersuhu tinggi membutuhkan usaha yang bisa dilambangkan (W), yang mana bagian dalam lemari es kekurangan kalor (panas) maka suhunya akan turun, dan bagian luar akan hangat karena menerima kalor dari dalam. Pada mesin pendingin dalam kulkas dikenal dalam koefesien proformance yang didefinisikan dengan perbandingan panas, Q2 yang dikeluarkan dari ruangan yang dingin dengan kerja dibandingkan dengan W yang dilakukan oleh kompresor2. Berdasarkan termodinamika dirumuskan  : 

                                             

Jadi kesimpulannya mesin pendingin dalam kulkas menggunakan penerapan hukum termodinamika ke dua dan bisa di katakana salah satu konsep dari termodinamika. 

Sumber :

Hamdi. 2016 . Energi Terbarukan . Jakarta : Pradana Media Grup 

Yohanes. 2009 . Suhu dan Termodinamika . Tanggerang : PT Kandel Golden