Penerapan Termodinamika Pada Kipas Angin
Penerapan
Termodanika Pada Kipas Angin
Dalam kehidupan sehari-hari sering
kita jumpai peralatan rumah tangga yang bernama kipas angin. Kipas angin
termasuk alat yang bermanfaat dan banyak dipakai dalam kehidupan sehari-hari.
Kipas angin dapat memberikan udara yang dingin pada saat suhu udara panas. Cara
kerja kipas angin menghasilkan energi gerak dari hasil perubahan energi listrik.
Kipas angin memiliki prinsip kerja dengan
menggunakan motor listrik dapat menghasilkan gaya gerak dari perubahan arus
listrik.
Magnet pada kumparan besi pada kipas
angin terdapat arus listrik yang mengalir pada lilitan kawat dan menghasilkan arus
bolak balik. Motor listrik yang berada dalam kipas angin menghasilkan energi
gerak dari hasil perubahan energi listrik dan pada bagian yang diam terdapat
sepasang magnet. Kipas angin memiliki gaya
berputar pada selang waktu tetap pada kumparan besi yang disebabkan oleh
gaya tolak menolak magnet pada masing-masing kutub yang berada dalam kipas.
Kipas angin memiliki baling-baling yang
dapat berputar pada saat dikaitkan pada
poros kumparan. Kipas angin akan bekerja lebih optimal jika ditambahkan
tegangan pada kumparan besi dan hembusan angin pada kipas angin akan semakin
besar. Arus listrik dapat mengalir melewati kumparan stator motor pada saat
saklar dihidupkan dan rotor dapat berputar karena terjadi gaya gerak listrik.
Untuk membuat baling-baling kipas dapat berputar maka pada ujung rotor dipasang kipas.
Pada kipas angin ini terdapat proses termodinamika yang dikenal dengan
proses isokhorik, proses ini merupakan proses termodinamika dimana volume tetap
atau tidak berubah (konstan) pada sistem tertutup. Kipas angin dapat berputar dari
energi yang dihasilkan baterai. Dimana
pada kipas angin yang dianggap sebagai sistem yaitu udara dan baterai yang
terdapat dalam wadah pada kipas. Kerja pada kipas terjadi pada udara yang
terdapat pada wadah ketika kipas angin berputar. Saat yang bersamaan pula, pada
udara terdapat energi yang merupakan hasil energi kinetic pada kipas. Pada baterai
terdapat energi listrik yang telah berkurang karena telah berubah menjadi
energi dalam udara. Proses isokhorik ini
tidak terjadi perubahan volume atau sering disebut volume selalu konstan,
kerja tetap dapat terjadi pada sistem
karena kerja tidak perlu menggunakan perubahan volume. Dalam sistem terdapat
kalor yang hanya dipakai untuk mengubah energi dalam sistem tersebut.
Sumber :
Komentar