Energi Kalor dalam bidang kesehatan



  
   Dapat diketahui Ketika kalor menyentuh pada bagian tubuh manusia, akan meningkatkan suhu pada area tubuh tersebut. Hal ini menyebabkan adanya dampak secara biologis yakni dapat meningkatkan sel darah putih, tekanan kapiler, O2, CO2, serta menurunkan pH selain itu menyebabkan munculnya Fenomena reaksi peradangan dan Dilatasi pada pembuluh darah.

     Adapun cara yang digunakan antara lain yaitu konduksi adalah jika terdapat ketidaksamaan temperature antara benda tersebut maka kalor akan berpindah dari suhu tinggi ke suhu rendah, pemindahan ini bergantung pada seberapa lebar area kontak, ketidaksamaan temperature, waktu yang dibutuhkan untuk melakukannya, dan bahan konduksinya. Dapat dicontohkan dalam kesehatan biasanya kantong plastik yang di isi air panas mampu untuk digunakan sebagai obat nyeri  perut, Sementara contoh yang lain yakni mandi menggunakan uap dimana berfungsi untuk penyegaran atau relaksasi, bisa juga menggunakan lumpur panas dimana akan memindahkan kalor ke dalam suatu jaringan, dan sebagai pencegahan hilangnya kalor. Bisa juga dengan cara mandi lilin yang mampu memindahkan kalor dari keseluruhan kaki dari pangkal paha kebawah terutama bagi lansia atau orang yang sudah berumur. metode ini juga mampu digunakan untuk obat terhadap penyakit neuritis, keseleo, Otot tegang, dan nyeri punggung bawah.
  Yang kedua yakni dengan cara menggunakan Pancaran Sinar Radiasi berfungsi sebagai sarana untuk memanaskan permukaan tubuh sama dengan dipanaskan dengan pancaran matahari atau pijaran api. Cara ini lebih efissien daripada menggunakan cara konduksi dikarenakan adanya penetrasi kalor dari lingkungan ke system yang lebih mendalam. Sumber radiasi ini didapatkan antara lain dari Sinar Inframerah.
Yang ketiga yakni dengan cara Elektromagnetik cara ini digunakan untuk pengobatan ketika terjadi insiden patahnya tulang, ketika terkilir, untuk peregangan, dan radang kandung lender.pada cara ini terdapat dua teknik yang digunakan yakni Kondensor dan Induksi.
Yang terakhir yakni dengan cara menggunatan suatu gelombang Ultrasonik gelombang ini didapatkan dari getaran audio atau sound yang berkekuatan 1MHz. pada cara ini dapat digunakan baik untuk pengobatan atau hanya sekedar untuk mendiagnosa.

Sumber :
Gabriel, 1996. Fisika Kedokteran, Jakarta : EGC

Komentar

Archive

Formulir Kontak

Kirim