GAS NYATA
GAS
NYATA
Sifat-sifat yang dimiliki gas nyata yaitu :
a.
Gas
nyata mengalami gaya tarik-menarik antar molekul-molekulnya terutama jika
tekanan diperbesar atau volume diperkecil
b.
Tekanan
molekul gas nyata pada dinding lebih kecil dibandingkan dengan gas ideal dan
gerakan molekul gas nyata tidak lurus dikarenakan interaksi antara
molekul-molekul gas nyata sangat kuat.
c.
Gas ideal
tidak dipengaruhi oleh volume molekul sedangkan gas nyata dipengaruhi oleh
volume molekul
Perbedaan
gas nyata dengan gas ideal:
1.
Gas Ideal mematuhi semua hukum gas terutama hukum boyle,
avogadro, dll Sedangkan Gas nyata mematuhi hukum gas hanya pada tekanan suhu
rendah dan tinggi.
2.
Gas ideal tidak memiliki gaya antar molekul dan tidak
memiliki volume karena jarak molekulnya sangat kecil sehingga diabaikan sedangkan
pada gas nyata memiliki gaya antarmolekul dan dipengaruhi oleh volume.
3.
gas nyata ditemukan pada kenyataan sedangkan gas ideal tidak.
4.
Gas pada tekanan tinggi dan temperatur rendah merupakan gas
nyata sedangkan pada tekanan rendah dan temperatur tinggi merupakan gas ideal.
5.
persamaan gas nyata lebih rumit dibanding persamaan gas
ideal.
Interaksi molekuler
Gas nyata merupakan kebalikan dari gas ideal terutama pada tekanan tinggi
dan suhu rendah, khususnya pada saat gas akan mengembun menjadi cairan.
Penyimpangan gas nyata yang berkebalikan dengan gas ideal dikarenakan gas nyata
dipengaruhi oleh volume dan molekul-molekul gas nyata mengalami interaksi antar
molekulnya. Gas nyata menjelaskan tentang karakteristik yang tidak dapat
dijelaskan dengan hukum gas ideal. Pada gas
nyata, Semakin rendah tekanan gas pada temperatur tetap, semakin kecil
deviasinya dari perilaku ideal begitupun sebaliknya.
1.
Faktor
Pemamapatan
Gas
nyata yang memiliki ketergantungan gaya terhadap jarak dan dapat diperagakan dengan membuat grafik
antara faktor pemampatan Z terhadap tekanan.
Z = pVm / RT
2.
Koefisien
virial
Isoterm
gas nyata dan isoterm gas ideal hampir sama pada suhu tinggi dan volume besar.
pVm = RT ( 1 + B/Vm + C/V2m +.....)
Persamaan
diatas merupakan dua versi dari persamaan keadaan virial, yang bergantung pada
suhu adalah koefisien virial yang kedua, koevisien virial ketiga biasanya
kurang penting dari koefisien virial yang kedua.
3.
Konstanta
kritis
Isoterm
pada Tc (304,19 K dan 31,04oC untuk CO2) sebagai peran
istimewa dalam teori keaadan materi. Pada temperatur tertentu gas mengembun
menjadi cairan sehingga dapat dibedakan dari gasnya dengan penampakan
permukaannya.
4.
Pengembunan
Ketika volume suatu sampel gas yang mula-mula brada di titik A dikurangi
pada suhu tetap dengan cara memampatkan pada pison. Didekat A tekanan gas naik,
penyimpangan tersebut tampak ketika volume sudah berkurang sampai titik
B.semakin suhu tinggi, konsentrasi semakin kuat maka kemiripan dengan gas ideal
semakin hilang.
Menurut van der
walls persamaan keadaan yang merealisasikan hukum
gas ideal berdasarkan alasan yang masuk akal bahwa gas nyata tidak bekerja
secara ideal. Interaksi
tolak menolak antara molekul-molekul diperhitungkan karena diasumsikan bahwa
prilaku molekul-molekul tersebut seperti bola kecil tetapi tidak dapat ditembus
P = nRT / V-nb
.
Tekanan bergantung
pada gaya setiap tabrakan atau frekuensi tabrakan pada dinding. Frekuensi
tabrakan atau gaya tabrakan pada dinding semakin berkurang akibat gaya tarik yang
terjadi akibat kekuatan yang secara kasar.persamaan ketahanujian menerangkan
lebih lanjut tentang persamaan van der walls dan untuk membandingkan
isoterm-isoterm yang diramalkan dengan isoterm-isoterm eksperimen.
Ciri-ciri utama persamaan van der walls adalah
isoterm gas ideal ditemukan pada temperatur tinggi dan massa molar besar. konstanta
kritis pada gas nyata berhubungan dengan persamaan van der walls.
Asas keadaan yang bersesuaian
Sifat dasar yang
dimiliki oleh suatu objek dapat digunakan untuk membandingkan sifat-sifat yang
dimiliki oleh objek tersebut.
Tekanan
tereduksi P1 = P / Pc
Volume tereduksi V1 = Vm / Vc
Temperatur tereduksi T1 = T / Tc
Asas keadaan bersesuaian adalah
pengamatan yang mewujudkan gas-gas nyata pada volume dan suhu sama melakukan
tekanan tereduksi yang sama. Ini hanyalah sebuah pendekatan dimana gas yang
paling dekat yang tersusun dari molekul-molekul berbentuk bola atau berbentuk
polar.
DAFTAR PUSTAKA
Atkins, P.W.1996. Kimia Fisika Jilid 1 Edisi ke-4. Jakarta
: Erlangga
Maulidy, Bintang.2015.
Perbedaan Gas Ideal dan Gas Nyata di https://www.utakatikotak.com ( diakses
29 maret)
Tahir, Ikmal.2012. Gas Nyata Faktor Pemampatan di https://studylibid.com (diakses 14 oktober)
Komentar