TURBIN UAP
Turbin
uap merupakan suatu gerakan dari energi potensial uap menjadi energi kinetik
kemudian diubah sebagai energi mekanis pada suatu gerakan berputar dalam
porosnya. Cara menghubungkan ujung turbin ada 2 yaitu : dihubungkan dengan cara
langsung ataupun melalui sokongan dari roda gigi reduksi dengan suatu cara
tertentu. Kegunaan turbin uap mampu dalam kalangan pabrik, PLTU, atau digunakan
sebagai trasportasi.
Mekanisme
kerja Turbin uap pada PLTU akan diubah menjadi energi listrik dalam generator.
Semakin lama daya konsumsi listrik yang diminta oleh konsumen akan berbeda beda
bisa jadi semakin besar. Hal ini yang menyebabkan beban mekanisme pada suatu
turbin akan bervariasi sesuai dengan penggunannya. Perbedaan akan mempengaruhi
perubahan secara langsung kerja yang dilakukan poros turbin.
Pada
keadaan beban konstan maka hubungan antara momen putar dengan jumlah uap yang
melewati turbin akan tetap. Jika beban yang dihasilakan berubah maka hubungan
tersebut tidak dapat terpenuhi dikarenakan momen putar dengan beban yang
dipikul akan berbeda, maka akan ada kenaikan atau penurunan putaran pada poros
turbin.
Jika
beban yang dipikul besar maka akan besar pula aliran uapnya dan juga
sebaliknya, ketika beban yang dipikul ringan maka aliran uapnya akan semakin
kecil. Uap yang dihasilkan turbin sesuai dengan beban pikulnya. Siklus yang
mendasari turbin uap yakni siklus rankine, siklus rankine dibedakan jadi 2
bagian yaitu :
Bagiannya meliputi
kondensor, turbin, boiler, dan pompa. Uap dihasilkan dari w pompa masuk dengan
temperature ( T ) dan tekanan ( P ) tinggi. Kemudian uap akan terpanaskan di
pemanasan tinggi agar suhu uap bergerak ke atas dan mampu lebih dari suhu jenuh
keadaan tersebut. Jika uap mempunyai eksta suhu relatif tinggi maka akan masuk
kedalam turbin, sesudah itu terjadi
pemuaian dari tekanan tinggi ke rendah lalu dialirkan ke kondensor.
Ketika
di dalam turbin mengalami
pemuaian, energi kinetik pada uap mampu dihasilkan suatu kerja mekanis
sehingga pembangkit teanga listrik dapat tergerakan. Kondensasi uap mengalami
tekanan uap di kondensor. Air yang terkondensat lalu terpompa pada bagian
pemompa dengan feed water pump. kita
dapat melihat diagram T-s dan h-s dengan gambar dibawah ini
- · Siklus rankine dengan pemanas ulang
cara menaikan tekanan uap agar masuk turbin dengan cara perbesaran
efisiensi dari siklus rankine. Kenaikan tekanan akan mempengaruhi kenaikan
kondensasi uap di tingkat akhir turbin. Penanganannya adalah dengan cara memanaskan
kembali uap yang dekat dengan tanda batas kondensasi. Atas demikian kita mampu
menyuplai tekanan melebihi ketinggian pada turbin uap dan mampu menahan
kondensasi yang berlebih di tingkatan akhir turbin yang tidak diinginkan sebab
akan merusakan sudu-sudu turbin. kita dapat melihat
gambaran T-s dan h-s dibawah ini
Uap pada suhu ( T1 )
dan tekanan ( P1 ) dimuaikan ke tekanan optimum P2 dalam turbin yang mempunyai tekanan
tinggi lalu uap itu mampu memanaskan kembali pada pemanasan berulang dalam
tekananyang tidak berubah sehingga dimuaikan lagi dalam turbin yang memiliki
tekanan minimum sampai mencapai tekanan kondenser P4. Dari gambar a pada diagram
akan dapat dilihat fraksi kering menjadi lebih banyak
ternilai dari x’2 ke x2.
DAFTAR PUSTAKA
-
Soelaiman, dkk. 2009.
Analisa Prestasi Kerja Turbin Uap Pada Beban Yang Bervariasi. Jurnal Ilmiah
Teknik Mesin. Jakarta : UMJ
-
Jamaludin, iwan kurniawan.
2017. Analisis Perhitungan Daya Turbin Yang Dihasilkan Dan Efisiensi Turbin Uap
Pada Unit 1 Dan Unit 2 Di PT. Indonesia Power Uboh Ujp Banten 3 Lontar. Jurnal
Teknik Mesin. Banten : UMT
Komentar