Implementasi Hukum Kedua Termodinamika dalam Al-Qur'an


Assalamualaikum Wr Wb 

Allah SWT Tuhan semesta alam menciptakan jagat raya ini. Dengan rahmat dan karunia-Nya kita dapat beribadah, mencari ilmu, atau melakukan kegiatan lain semau kita dengan tenang dan nyaman. Allah menciptakan makhluk hidup dan seisinya di jagat raya ini dengan tujuan agar semua bertasbih dan beribadah menyebut nama Allah SWT.  Firman-Nya Q.S Adz Dzariyat (56) : 


Al-Misbah yakni tafsir karya M. Quraish S menafsirkan ayat diatas, yaitu bahwasanya pada ayat tersebut Allah SWT menciptakan manusia dan jin bukan untuk suatu manfaat yang kembali kepada Allah SWT sendiri, akan tetapi mereka diciptakan untuk beribadah kepada-Nya yang mana ibadah tersebut manfaatnya besar untuk mereka sendiri. 
Bumi yang kita tempati beserta makhluk Allah SWT yang lain mempunyai masa terbentuk, dan pastinya juga masa kehancuran, yang mana kita sebagai umat islam biasa menyebutnya dengan hari akhir atau hari kiamat. Sudah banyak diketahui bahwa salah satu teori ilmuwan sains menjelaskan jagat raya ini terbentuk karena adanya ledakan dahsyat, yang bahasa inggrisnya adalah bigbang. Pada teori bigbang ini dijelaskan jagat raya pada mulanya adalah sebuah padatan yang panas dan kemudian mengembang dan meledak, lalu menciptakan partikel-partikel yang dapat membentuk jagat raya seperti sekarang ini. 


Sebenarnya pembentukan jagat raya telah dijelaskan pada firman-Nya Q.S Al-Anbiya' (30) yaitu : 


Tasfir Al-Misbah yakni tafsir karya M. Quraish S menafsirkan bahwa apakah semua orang kafir tidak melihat kalau langit dengan bumi awalnya adalah suatu kesatuan yang kemudian Allah SWT yang memisahkan dengan kekuasaan-Nya. Kemudian apakah orang kafir tidak melihat juga bahwa Allah SWT dapat menjadikan udara yang awalnya tidak ada kehidupan sama sekali dapat membuat segalanya menjadi hidup, dan setelah kmeduanya itu masih saja orang-orang kafir tidak meyakini bahwa tiada Tuhan selain Allah SWT. Pada ayat ini diungkapkan kalu bumi dan langit adalah suatu kesatuan. Pada sains moderen ada teori yang menjelaskan bahwa sebelum ada tata surya, di sekitar matahari terdapat kabut yang tesebar , kemudian butiran gas kecil membentuk kabut dan bertambah tebal, atom-atom debu bergerak dengan cepat. Atom-atom ini berkumpul karena adanya benturan yang menyebabkan mengumpul, atom-atom yang berkumpul ini lama-kelamaan menjadi besar dan menjadi planet-planet dan satelit dengan jarak yang stabil. Dari sinilah terbentuk karbon dioksida, kemudian oksigen. Pada teori lain juga dijelaskan bumi merupakan kumpulan atom-atom yang terikat dibawah tekanan yang kuat. Firman Allah SWT yang berbunyi “..fa fataqnahuma..” mengungkapkan apa yang terjadi pada atom yang dapat menjadikan terciptanya benda-benda di langit. Kemudian firman Allah selanjutnya “waja’alna min al-ma' i kulla syai’in hayyin” terbukti pada ilmu Sitologi, yaitu ilmu yang mempelajari susunan dan fungsi pada sel, yang menjelaskan udara adalah komponen terpenting pada terbentuknya sel. Pada ilmu biokimia juga dijelaskan udara itu komponen terpenting disetiap interaksi yang terjadi dalam tubuh. Pada ilmu Fisiologi dijelaskan air sangat penting agar masing-masing organ dapat berjalan dengan baik. 
Sudah dijelaskan diatas bahwa teori bigbang adalah teori pembentukan jagat raya, dan Al-Qur'an juga menjelaskan bagaimana jagat raya terbentuk. Bukankah Al-Qur'an juga menjelaskan bagaimana jagat raya ini hancur? Adakah teori yang menjelaskan tentang kehancuran jagat raya ini? Jawabannya adalah ada, yaitu teori dalam konsep Termodinamika. 
Apakah termodinamika itu? Pada buku karya J.F. Gabriel yaitu buku Fisika Kedokteran menjelaskan, Termodinamika merupakan ilmu tentang fenomena energi yang berubah-ubah disebabkan panas dan usaha. 

Pada artikel ini akan dijelaskan mengenai hukum kedua termodinamika, yang pada buku Kimia Dasar jilid 2 karya Raymond Chang hukum kedua termodinamika yaitu pada setiap proses yang terjadi secara spontan nanti pada akhirnya harus terjadi kenaikan entropi di semesta. Pada hukum ini dapat dipahami bahwa entropi atau tidak teraturan suatu sistem dalam sistem yang tertutup nanti pada akhirnya atau lama-kelamaan akan mengalami kenaikan. 



Hukum termodinamika kedua ini berhubungan dengan kehancuran jagat raya. Jika diumpamakan sistem tertutup itu adalah bumi tempat tinggal kita maka entropi bumi lama-kelamaan akan naik dan mengakibatkan kehancuran, yang kita sebut kiamat. Tidak hanya bumi saja yang dapat hancur atau entropinya mengalami kenaikan tapi seluruh jagat raya juga. Wallahua’lam. 
Hukum kedua termodinamika ini bisa kita lihat dala kehidupan sehari-hari, bahwa tidak ada sesuatu yang abadi. Sepatu yang sering dipakai lama-kelamaan akan rusak dan akhirnya tidak dipakai lagi. Kemudian manusia juga lama-kelamaan akan mengalami kematian begitupun tumbuhan dan hewan.

Berikut ini adalah contoh skenario entropi yang dapat mengakibatkan kehidupan di bumi berakhir : 
  1. 1. Menggambarkan jika bahan bakar utama dari matahari yaitu hidrogen habis. Yang mana hidrogen adalah bahan termonuklir dari matahari. Jika bahan bakar matahari habis, maka bumi, dan planet-planet lain akan membeku dan berakhirlah kehidupan di bumi. 
  1. 2. Menggambarkan jika matahari mengembang. Matahari akan kehabisan hidrogen, yaitu bahan termonuklirnya, hal ini menyebabkan pembentukan helium yang tidak stabil dan mengakibatkan inti dari matahari menjadi panas kemudian memadat, setelah itu matahari bertambah besar/mengembang. Jika matahari ini membesar maka bumi, dan planet-planet akan tertelan oleh matahari, dengan begitu kehidupan di bumi berakhir. 

Itulah implementasi hukum kedua termodinamika dalam Al-Qur'an firman Allah SWT. Jagat raya tidak akan mampu bertahan selama milyaran tahun tanpa adanya energi, intervensi dari luar jagat raya itu sendiri, yaitu sebuah energi, usaha dari luar jagat raya, energi yang tidak berasal dari dalam dimensi jagat raya. Jika ada yang mengatakan alam semesta berjalan dengan sendirinya, maka ia melanggar kaidah dasar saintifik, yaitu entropi pada hukum kedua termodinamika. 

Jika alam semesta tidak ada intervensi dari luar sistem, maka tidak akan ada alam semesta dengan sistem yang sangat teratur seperti ini. Alam semesta akan hancur pada ledakan pertama bigbangDimana pada alam lama-kelamaan entropi terus meningkat (hukum ke 2 termodinamika), lalu bagaimana dengan adanya ledakan bigbang? Seharusnya akan semakin hancur bukannya malah menghasilkan keteraturan seperti alam semesta ini. Keteraturan alam semesta yang diawali dari sub atomik, menjadi atom, kemudian molekul, kemudian molekul-molekul ini menyusun unsur-unsur atau benda-benda langit dengan skala besar, dan membentuk elektromagnetik, nuklir dll. 

Kenapa alam semesta bisa teratur sedemikian rupa? 
Itu karena ada usaha, energi, intervensi dari luar alam semesta yang dapat mencegah hukum termodinamika ke 2, siapakah yang dapat melakukannya? Allah SWT yang maha merajai jagat raya ini. Proses di jagat raya ini irreversibel yaitu menuju ke keadaan kesetimbangan, dimana sama dengan keadaan semakin tidak teratur, dengan kata lain entropi jagat raya selalu bertambah. 

Ketika proses reversibel, maka entropi jagat raya tidak bertambah (ΔSr = 0) 
Ketika proses irreversibel, maka entropi jagat raya bertambah (ΔSir = 0) 

Inilah penjelasan implementasi hukum kedua termodinamika dalam Al-Qur'an, semoga dengan ini kita dapat lebih memahami ilmu kimia, lebih bertaqwa kepada Allah SWT, dan mendapat ridho-Nya. 
Aamiin 

Wassalamualaikum wr wb 


Sumber : 
Al-Qur'an 
Tafsir Al-Misbah Karya : Prof. Dr. AG. H. Muhammad Quraish ShihabLc., M.A.  
Gabriel,J.F.1996.Fisika Kedokteran.Jakarta:EGC 
Chang,Raymond.2005.Kimia Dasar Konsep-konsep IntibEdisi Ketiga Jilid 2.Jakarta:Penerbit Erlangga 


Komentar

Archive

Formulir Kontak

Kirim