Aplikasi hukum kenol termodinamika pada termometer

         Termometer merupakan alat pengukur suhu yang sering digunakan dikalangan masyarakat, namun kebanyakan dari mereka tidak mengetahui bahwa termometer merupakan wujud pengaplikasian dari hukum kenol termodinamika. Sebelum kita membahas termometer kita harus menegetahui apa itu suhu? karena suhu dan Termometer memiliki hubungan yang sangat erat. Pada dasarnya suatu benda yang  terasa panas bila disentuh menunjukan benda tersebut memiliki suhu yang tinggi sedangkan benda yang disentuh terasa dingin menunjukkan benda tersebut  memiliki suhu rendah. Namun kita tidak dapat mengetahui pada suhu berapa benda tersebut panas maupun dingin. Oleh karena itu kita membutuhkan suatu alat yang didalamnya terdapat sistem yang berubah-ubah sifatnya ketika panas dan dingin, sifat tersebut meliputi nilai panjang L,tekanan P, dantahanan listrik R .Sistem tersebut terdapat pada termometer. Ketika suhunya panas, zat berwarna seperti alkohol atau air raksa yang ada dalam termometer akan berekspansi dan naik dalam tabung hal itu meningkatkan harga L.
Semisal  kita melakukan pengukuran suhu pada teh menggunakan termometer cairan. Maka ketika termometer dimasukan kedalam teh, Teh tersebut akan berinteraksi dengan termometer, kemudian termometer mengalami perubahan pada zaat warnanya (alkohol/raksa) tunggu sampai tidak terjadi perubahan lalu dibaca suhunya. Hal itu menandahkan bahwa keduanya berada dalam kesetimbangan termal, karena interaksi teh dan termometer tidak menyebabkan perubahan lebih jauh pada sistem.
Semisal kita ingin mengetahui  apakah sistem A dengan sistem B itu dalam keadaan kesetimbangan termal? kita dapat menggunakan bantuan sistem C ( termometer) untuk mengamati apakah kedua sistem tersebut dalam keadaan kesetimbangan termal. Berdasarkan hukum kenol termodinamika dapat diketahui Apabila  sistem  C  berada  dalam kesetimbangan termal dengan sistem A dan B, maka A dan B juga berada dalam kesetimbangan termal. Hukum kenol termodinamika inilah yang mendasari pengukuran suhu. Kesetimbangan termal dari dua sistem hanya terjadi jika memiliki suhu yang sama.
Ada beberapa jenis termometer seperti termometer gas,termokopel,dan termometer cairan. Termometer yang sering  digunakan dikalangan masyarakat  adalah termometer cairan yang didalamnya berisi alkohol atau air raksa. Mengapa menggunakan akohol atau air raksa?karena keduanya dapat berubah-ubah ketika panas/dingin sehingga dapat menetukan harga L, R, dan P seperti yang dijelaskan diatas. Tetapi termometer alkohol dan termometer raksa tidaklah sama, termometer alkohol sangat baik untuk mengukur benda dengan suhu yang rendah. Sedangkan raksa sangat baik untuk mengukur benda dengan suhu tinggi. Ada beberapa skala termometer yang digunakan sebagai patokan menentukan nilai suhu yaitu celcius, reamur, farenheit, dan kelvin. Adapun Perbandingan dari keempat skala tersebut adalah
Titik lebur: 0°C=0°R=32°F=273°K
Titik didih: 100°C=80°R=212°F=373°K



                             Daftar pustaka

Gabriel,J,F.1996.Fisika Kedokteran.Jakarta:EGC
Pauliza,Osa.2008.Fisika Kelompok Teknologi dan.                    Kesehatan.Bandung :Grafindo Media Pratama.
Saripudin,Aip.dkk.2009.Praktis Belajar Fisika 1.                      Jakarta:Visindo Media Persada

Komentar

Archive

Formulir Kontak

Kirim