APLIKASI TERMODINAMIKA DALAM POMPA KALOR


APLIKASI TERMODINAMIKA
DALAM POMPA KALOR
By : ovilia putri ramadhani



            Kehidupan manusia di dunia ini tidak terlepas dari perkembangan teknologi. Perkembangan teknologi tersebut sebenarnya adalah pengembangan dari apa yang sudah ditemukan berartus-ratus tahun lalu. Salah satunya adalah termodinamika, termodinamika tanpa kita sadari dimanfaatkan dalam berbagai hal dikehidupan kita.
Termodinamika pada dasarnya menganut konsep termal atau biasa disebut kalor dan juga mekanika. Aplikasi termodinamika dalam pompa kalor menggunakan prinsip hukum termodinamika kedua. Dimana pompa kalor merupakan suatu alat yang digunakan untuk memindahkan panas dari suatu sumber ke sumber lain dengan proses kompresi uap. Prinsip kerja dari pompa kalor pada dasarnya hampir sama seperti refrigerator , yang membedakan adalah pada refrigerator menyerap dalam suhu rendah sedangkan pompa kalor mengeluarkan kalor dalam suhu tinggi. Ada berbagai macam aplikasi pompa kalor yang sering kita jumpai misalnya AC, Frezzer, dsb. Namun disini akan menjelaskan gambaran umum agar lebih memahami dahulu bagaimana konsep dari pompa kalor. Tipe umum dari pompa kalor adalah menggunakan konsep pengembunan dan penguapan pada suatu fluida yang biasa disebut refrigeran.

      Pada pompa kalor terjadi kompresi uap menggunakan kompresor. Kondensor berfungsi melepas kalor dan juga berfungsi untuk mengubah fasa dari refrigeran. Selanjutnya alat ekspansi disini berfungsi sebagai pengatur tekanan dan juga suhu(temperatur), ada juga evaporator sebagai alat yang digunakan untuk menyerap kalor. 
          Refrigeran keluar dari evaporator berwujud uap dengan tekanan rendah lalu masuk ke kompesor untuk mengubah uap menjadi tekanan tinggi. Uap tersebut kemudian ke kondensor dan terjadi pelepasan kalor dan pengubahan fasa dari uap ke cair. Kemudian pada alat ekspansi refrigreran diturunkan tekannya. Selanjutnya pada evaporator kalor diserap dari produk yang akan didiginkan. Sealnjutnya refrigeran berubah fasa kembali menjadi gas dan kembali ke siklus awal.
              Kompresi uap dapat terjadi ketika ada pertukaran panas antara kompesor dan kondensor dengan :


Sedangkan pada saat kondensasi besarnya panas yang dilepas kondensor yaitu  :

Selanjutnya pada saat proses ekspansi terjadi penurunan temperatur dan suhu dengan :
h3-h4 = ........
terakhir saat proses evaporasi besarnya panas/kalor yang diserap oleh evaporator adalah :


Dengan demikian dapat disimpulkan jika pada pompa kalor ini menggunakan prinsip hukum kedua dari termodinamika.



DAFTAR PUSTAKA 
Pratama, I Gede Putu, Hendra Wijaksana, I Nengah Suarnadwipa. 2015. Analisa komparasi eksperimental kinerja pompa kalor dengan menggunakan refrigerant R – 134a dan MC – 134 untuk produksi air panas. Jurnal Ilmiah TEKNIK DESAIN MEKANIKA. Vol. 1 No. 1 (61 –68)


Komentar

Archive

Formulir Kontak

Kirim